8 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal - Apakah Anda tahu bahwa selama ini ginjal bekerja keras untuk mencari sistem tubuh yang optimal? Dalam satu hari, ginjal harus menyaring racun dan produk limbah dalam darah lima puluh kali. Total darah disaring ginjal adalah 180 liter. Ini berarti bahwa ginjal menerima rata-rata 100-120 mililiter darah setiap menit.
Fantastis, bukan? Ginjal berukuran kecil ternyata bertanggung jawab untuk banyak darah dalam tubuh. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Parlindungan Siregar SpPD KGH-., Sebagai pembicara dalam seminar Peringatan Hari Ginjal Dunia 2014 berjudul "Penyakit Ginjal Kronis (CKD) dan Aging" di Hotel JW Marriot, beberapa waktu lalu.
Bahkan, yaitu fungsi ginjal sangat penting tidak selalu diikuti dengan upaya untuk menjaga kesehatan.
"Populasi penelitian dilakukan Nephrology Association of Indonesia di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Bali menunjukkan bahwa prevalensi CKD semua panggung mencapai 12,5 persen dari populasi. Sedangkan prevalensi penderita ginjal tahap V atau sudah mengalami penyakit ginjal mencapai sekitar 400 pasien per satu juta penduduk, "jelas Dr Dharmeizar, Sp.PD-KGH, Ketua PERNEFRI, di acara yang sama.
CKD terjadi ketika fungsi ginjal terus menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal yang disebabkan oleh struktur atau fungsi yang tidak berfungsi secara normal. Gejala penyakit ginjal kronis dapat dikenali. Sebut saja, konsentrasi menurun, nafsu makan menurun, sesak napas, kelelahan, mual, pembengkakan kaki juga tumit, kram otot, serta peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil.
Jadi, apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal ? Memeriksa delapan langkah menjaga kesehatan ginjal Parlindungan diungkapkan sebagai berikut:
Apakah Anda tahu bahwa selama ini ginjal bekerja keras untuk mencari sistem tubuh yang optimal? Dalam satu hari, ginjal harus menyaring racun dan produk limbah dalam darah lima puluh kali. Total darah disaring ginjal adalah 180 liter. Ini berarti bahwa ginjal menerima rata-rata 100-120 mililiter darah setiap menit.
Fantastis, bukan? Ginjal berukuran kecil ternyata bertanggung jawab untuk banyak darah dalam tubuh. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Parlindungan Siregar SpPD KGH-., Sebagai pembicara dalam seminar Peringatan Hari Ginjal Dunia 2014 berjudul "Penyakit Ginjal Kronis (CKD) dan Aging" di Hotel JW Marriot, beberapa waktu lalu.
Bahkan, yaitu fungsi ginjal sangat penting tidak selalu diikuti dengan upaya untuk menjaga kesehatan.
"Populasi penelitian dilakukan Nephrology Association of Indonesia di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Bali menunjukkan bahwa prevalensi CKD semua panggung mencapai 12,5 persen dari populasi. Sedangkan prevalensi penderita ginjal tahap V atau sudah mengalami penyakit ginjal mencapai sekitar 400 pasien per satu juta penduduk, "jelas Dr Dharmeizar, Sp.PD-KGH, Ketua PERNEFRI, di acara yang sama.
CKD terjadi ketika fungsi ginjal terus menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal yang disebabkan oleh struktur atau fungsi yang tidak berfungsi secara normal. Gejala penyakit ginjal kronis dapat dikenali. Sebut saja, konsentrasi menurun, nafsu makan menurun, sesak napas, kelelahan, mual, pembengkakan kaki juga tumit, kram otot, serta peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil.
Jadi, apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal ? Memeriksa delapan langkah menjaga kesehatan ginjal Parlindungan diungkapkan sebagai berikut:
Fantastis, bukan? Ginjal berukuran kecil ternyata bertanggung jawab untuk banyak darah dalam tubuh. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Parlindungan Siregar SpPD KGH-., Sebagai pembicara dalam seminar Peringatan Hari Ginjal Dunia 2014 berjudul "Penyakit Ginjal Kronis (CKD) dan Aging" di Hotel JW Marriot, beberapa waktu lalu.
Bahkan, yaitu fungsi ginjal sangat penting tidak selalu diikuti dengan upaya untuk menjaga kesehatan.
"Populasi penelitian dilakukan Nephrology Association of Indonesia di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Bali menunjukkan bahwa prevalensi CKD semua panggung mencapai 12,5 persen dari populasi. Sedangkan prevalensi penderita ginjal tahap V atau sudah mengalami penyakit ginjal mencapai sekitar 400 pasien per satu juta penduduk, "jelas Dr Dharmeizar, Sp.PD-KGH, Ketua PERNEFRI, di acara yang sama.
CKD terjadi ketika fungsi ginjal terus menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal yang disebabkan oleh struktur atau fungsi yang tidak berfungsi secara normal. Gejala penyakit ginjal kronis dapat dikenali. Sebut saja, konsentrasi menurun, nafsu makan menurun, sesak napas, kelelahan, mual, pembengkakan kaki juga tumit, kram otot, serta peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil.
Jadi, apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal ? Memeriksa delapan langkah menjaga kesehatan ginjal Parlindungan diungkapkan sebagai berikut:
- Menjaga tubuh tetap fit dan latihan aktif.
- Menjaga kadar gula darah di bawah kontrol alias stabil.
- Menjaga tekanan darah tetap stabil.
- Makan makanan yang sehat dan menjaga berat badan yang sehat dengan menghitung ketinggian yang ideal dikurangi seratus.
- Mengkonsumsi air yang cukup, yaitu 2.000 ml per hari untuk usia di bawah 65 tahun dan 1.000 ml per hari selama lebih dari 65 tahun. Minum cukup air adalah fokus perhatian. Oleh karena itu, salah satu Hari Ginjal 2014 kampanye Dunia kali ini berbunyi "Mulailah hari dengan segelas air" yang menggema di seluruh dunia. Karena, dengan mengkonsumsi jumlah yang sesuai kebutuhan air berarti proses pembuangan limbah urine dapat berjalan optimal.
- Jangan merokok.
- Tidak minum obat anti-nyeri dalam jangka panjang.
- Fungsi ginjal secara berkala memeriksa apakah Anda memiliki 1-2 faktor risiko penyakit ginjal, seperti hipertensi dan diabetes mellitus.
Apakah Anda tahu bahwa selama ini ginjal bekerja keras untuk mencari sistem tubuh yang optimal? Dalam satu hari, ginjal harus menyaring racun dan produk limbah dalam darah lima puluh kali. Total darah disaring ginjal adalah 180 liter. Ini berarti bahwa ginjal menerima rata-rata 100-120 mililiter darah setiap menit.
Fantastis, bukan? Ginjal berukuran kecil ternyata bertanggung jawab untuk banyak darah dalam tubuh. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Parlindungan Siregar SpPD KGH-., Sebagai pembicara dalam seminar Peringatan Hari Ginjal Dunia 2014 berjudul "Penyakit Ginjal Kronis (CKD) dan Aging" di Hotel JW Marriot, beberapa waktu lalu.
Bahkan, yaitu fungsi ginjal sangat penting tidak selalu diikuti dengan upaya untuk menjaga kesehatan.
"Populasi penelitian dilakukan Nephrology Association of Indonesia di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Bali menunjukkan bahwa prevalensi CKD semua panggung mencapai 12,5 persen dari populasi. Sedangkan prevalensi penderita ginjal tahap V atau sudah mengalami penyakit ginjal mencapai sekitar 400 pasien per satu juta penduduk, "jelas Dr Dharmeizar, Sp.PD-KGH, Ketua PERNEFRI, di acara yang sama.
CKD terjadi ketika fungsi ginjal terus menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal yang disebabkan oleh struktur atau fungsi yang tidak berfungsi secara normal. Gejala penyakit ginjal kronis dapat dikenali. Sebut saja, konsentrasi menurun, nafsu makan menurun, sesak napas, kelelahan, mual, pembengkakan kaki juga tumit, kram otot, serta peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil.
Jadi, apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal ? Memeriksa delapan langkah menjaga kesehatan ginjal Parlindungan diungkapkan sebagai berikut:
- Menjaga tubuh tetap fit dan latihan aktif.
- Menjaga kadar gula darah di bawah kontrol alias stabil.
- Menjaga tekanan darah tetap stabil.
- Makan makanan yang sehat dan menjaga berat badan yang sehat dengan menghitung ketinggian yang ideal dikurangi seratus.
- Mengkonsumsi air yang cukup, yaitu 2.000 ml per hari untuk usia di bawah 65 tahun dan 1.000 ml per hari selama lebih dari 65 tahun. Minum cukup air adalah fokus perhatian. Oleh karena itu, salah satu Hari Ginjal 2014 kampanye Dunia kali ini berbunyi "Mulailah hari dengan segelas air" yang menggema di seluruh dunia. Karena, dengan mengkonsumsi jumlah yang sesuai kebutuhan air berarti proses pembuangan limbah urine dapat berjalan optimal.
- Jangan merokok.
- Tidak minum obat anti-nyeri dalam jangka panjang.
- Fungsi ginjal secara berkala memeriksa apakah Anda memiliki 1-2 faktor risiko penyakit ginjal, seperti hipertensi dan diabetes mellitus.
Advertisement