-->
Contoh Banner

Dampak Negatif Perawatan Kecantikan

Dampak Negatif Perawatan Kecantikan
Dampak Negatif Perawatan Kecantikan
Selamat siang agan-aganwati sekalian... Di thread ane kali ini, ane akan membahas tentang dampak buruk dari perawatan kecantikan. Mengingat banyaknya wanita yang melakukan perawatan kecantikan, baik yg sudah dewasa maupun yg masih usia dini, ane rasa perlu untuk memberikan informasi ini.

Yang namanya pengen cantik, tentunya tidak ada cara instant. Berbagai usaha dan perawatan harus dilakukan agar dari ujung kepala hingga kaki tetap cantik. Mulai dari hair straightening, facial, hingga waxing-pun ditempuh. Kalau dihitung-hitung lagi, kocek yang dirogohpun tentu tidak sedikit. Apalagi jika semua perawatan dilakukan di tempat profesional.

Segala cara ditempuh wanita agar tampak cantik. Bahkan, cara tersebut ditempuh tanpa memikirkan efek buruk jangka panjang yang akan terjadi. Perawatan kecantikan tidak hanya dilakukan oleh wanita dewasa, tapi seringkali yg masih di usia dini (smp-sma) juga ikut-ikutan untuk melakukan perawatan wajah. Yuk, intip ulasannya tentang dampak buruk perawatan kecantikan.

1. Pelembab Tubuh
Perhatikan komposisi dari pelembab tubuh sebelum Anda membelinya. Hindari yang mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) dan minyak mineral dalam pelembab yang Anda gunakan. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology mengungkapkan, bahan kimia tersebut dapat meningkatkan risiko tumor esofagus dan kanker kulit.

2. Kosmetik Mata
FDA (Food and Drug Administration) memperingatkan untuk tidak menggunakan alis pewarna untuk alis dan bulu mata. Pasalnya, pemaparan kimia dari produk tersebut bisa menyebabkan gangguan penglihatan.

3. Pemutih Kulit
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), menggunakan krim pemutih kulit dapat menyebabkan ochronosis--warna kulit eksogen terganggu. Apalagi jika produk pemutih kulit tersebut mengandung merkuri, dapat memicu gangguan pada kehamilan dan menyebabkan kanker.

4. Botox
Mengganggu bicara & makan, suntik botox juga bisa menimbulkan rasa sakit dan memar ringan di sekitar suntikan. Oleh karena itu, lebih baik, jangan melakukan suntik botox di sekitar mulut karena akan mengganggu cara berbicara dan makan.

Mengganggu otot, Suntik botox juga bisa menimbulkan efek samping pada otot. Otot bisa menjadi tidak simetris, bahkan menimbulkan kelumpuhan. Komplikasi lain bila salah dalam penanganan berpotensi menimbulkan kelumpuhan otot.

Otot wajah kaku & sulit berekspresi, Sistem kerja botox hanya berlangsung sementara, yakni hanya bekerja dalam waktu empat hingga enam bulan. Setelah itu, otot wajah kembali mengerut. Ketika otot kembali normal, suntik botox bahkan dapat meninggalkan dampak negatif pada wajah. Otot wajah terkadang menjadi kaku dan susah berekspresi

Penumpukan bakteri, Suntikan yang terus-menerus ini tentu saja bisa menyebabkan penumpukan bakteri botox di wajah.

Mengancam jiwa, Botox sebenarnya berasal dari racun atau bakteria bernama botulinum toxin type A. Sebuah layanan perlindungan konsumen kini telah mendesak pemerintah untuk menarik obat kosmetik berbahaya tersebut -termasuk versi sejenisnya yakni Myobloc - sekaligus memberi peringatan bahwa obat tersebut dapat menyebabkan kematian. Kelompok Public Citizen dari AS juga melaporkan setidaknya ada 180 laporan dikirim kepada Food and Drug Administration (FDA) mengenai penggunaan Botox dan Myobloc, yang digunakan pada pengobatan kekakuan leher. Dalam laporan tersebut, botox dapat menimbulkan kematian selain juga gangguan pelemahan pada otot dan kesulitan menelan. Kelompok itu pun meminta pencantuman label peringatan “risiko kematian” pada seluruh botol kemasan botox.

Berpotensi masuk ke otak, Penelitian terakhir menyebutkan bahwa Botulinum toxin” memutuskan hubungan antara sel-sel saraf dengan merusak protein yang disebut SNAP-25. Gangguan itu melumpuhkan otot yang dikendalikan oleh sel-sel saraf tersebut. Benda yang lumpuh itu memungkinkan para dokter merawat beberapa penyakit seperti “strabismus” (atau mata juling).

5. Suntik Vitamin C
perlu diketahui, di dalam tubuh vitamin C dimetabolisme oleh ginjal dan dikeluarkan via urine, jadi apabila dosis yang digunakan terlalu banyak maka kelebihan vitamin C ini akan terlalu banyak dan akan disaring oleh ginjal, sehingga kerja ginjal akan semakin berat. Bahkan dalam kasus terburuk akan menyebabkan kerusakan ginjal, atau batu ginjal.

6. Tanning
Mungkin prosedur tanning belum terlalu beken di Indonesia. Tanning adalah proses menggelapkan kulit dengan sebuah alat agar kulit lebih bersinar dan berwarna lebih gelap dari sebelumnya. Para warga asing yang memiliki kulit putih atau pucat sering melakukannya, demi mendapatkan kulit eksotis ala wanita Indonesia (inilah mengapa kita patut bersyukur dengan kulit sawo matang eksotis kita).
Ditemukan dalam sebuah penelitian, prosedur tanning membawa efek samping berbahaya. 29%-nya dapat menyebabkan perkembangan sel kanker, dan 69%-nya dapat meningkatkan jumlah sel kanker kulit mematikan.

7. Bikini Waxes
Adalah proses menghilangkan bulu-bulu di sekitar area pubic atau vagina. Dengan bantuan bikini waxing ini, bulu-bulu dapat dihilangkan untuk beberapa saat lamanya. Hasilnya, lebih mulus dan rapi ketimbang dicukur atau dipotong biasa.

Namun, Dr. Emily Gibson menjelaskan bahaya waxing tersebut. Bulu-bulu di sekitar area pubic sebenarnya membantu melindungi vagina dari infeksi atau penularan bakteri. Dengan hilangnya mereka maka potensi penularan penyakit seksual semakin besar.

Menjaga dan merawat kecantikan tentu sudah menjadi bagian dari tugas Anda. Namun, pastikan Anda selalu melewati prosedur yang aman dan tidak membahayakan kesehatan ya, Ladies.

8. Sinar Laser
Dengan menggunakan laser, kulit jadi halus dan cantik dalam waktu yang relatif singkat. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika anda memutuskan untuk menggunakan laser sebagai cara untuk cantik. Laser tidak boleh berada dalam kondisi suhu yang panas, kulit akan kemerah-merahan, kulit akan mengering dan sesitif selama perawatan, tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.

9. Suntik Pemutih
banyak wanita yang ingin selalu menjadi putih, sehingga selalu melakukan suntik pemutih. kulit memang akan menjadi putih, namun tubuh tidak akan menjadi sehat. tubuh akan menjadi rusak karena suntik terus menerus dapat menyebabkan hancurnya fungsi organ tubuh dan pengeroposan pada tulang.

Supaya perawatan kulit yang Anda gunakan dapat memberikan hasil yang maksimal, sebaiknya perhatikan tips berikut ini:
1. Kenali terlebih dahulu jenis kulit Anda sebelum melakukan perawatan. Sesuaikan perawatan kulit dengan jenis kulit Anda.
2. Pakailah produk kecantikan setelah usia 18 tahun, tapi sebaiknya gunakan lebih dini produk perawatan ringan seperti pelembab atau sun screen.
3. Perhatikan dengan detail kompisisi dan tingkat keamanan produk skin care yang Anda gunakan. Bila perlu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.
4. Segera konsultasikan ke dokter bila timbul efek samping seperti alergi.
5. Jangan sembarangan memakai produk perawatan atau gonta-ganti merek produk kecantikan bila kulit Anda termasuk jenis kulit sensitif
6. Terapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, tidak merokok, tidak minum alkohol, menghindari stres berlebihan, dan menghindari polutan.
7. Konsultasi secara periodik kondisi kulit Anda kepada dokter yang merawat.
Advertisement